Sabtu, 29 September 2018

Landasan Filosofis PAUD

1. Johann Heinrich Pestalozzi
Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Potensi-potensi yang dimiliki seorang anak dapat dikembangkan melalui berbagai pengalaman, pemberian stimulus oleh orang dewasa, juga lingkungan terutama lingkungan keluarga yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian anak pada awal kehidupannya.


2. Maria Montessori
Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan aktifitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri.
Menurut Montessori persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan melalui pemberian stimulus dan rangsangan. Montessori juga menyatakan bahwa dalam masa perkembangan anak terdapat masa peka yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya. Disanalan peran orang tua atau guru diperlukan untuk mengamati dengan teliti timbulnya masa peka pada seorang anak.


3. Freobel
Froebel menyatakan pemtingnya pendidikan keluarga sebagai pemdidikan pertama bagi anak dalam kehidupannya karena kkehidupan yang sialami anak pada masa kecilnya menentukan kehidupannya dimasa depan.
Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. Pendidikan dan pengasuahan yang tepar daru sekolah maupun dari keluarga akan membantu anak berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri.


4. JJ. Rousseau
JJ. Rousseau berkeyakinan bahwa seorang ibu mampu menjamin pendidikan anaknya secara alamiah. Prinsipmya terhadap pendidikan anak adalah membaeri kebebasan kepada anak untuk berkembang secara alami.


5.Jean Piaget dan Lev Vigotsky

Jean Piaget dan Lev Vigotsky meyakini paham konstruktivis. Paham ini memiliki asumsibahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif.
Jean piaget dan Lev Vigotsky lebih menekankN kegiatan bermain sebagai sarana untuk pemdidikan anak. Terutama yang berkaitan dengan aktifitas berfikir
.

6. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memandang anak sebagai kodrat alami yang memiliki pembawaan mazing-masing. Anak memiliki hak menentukan apa yang baik untuk dirinya.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendisikan tidak mengubah dasar pembawaan anak, kecuali memberikan tuntunan agar kodrat bawaan tersebut  tumbuh berkembang kearah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar