1.Belajar melalui bermain
Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.
Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.
Contoh: Meniup balon warna warni
-Mengenal warna.
-Mengelompokan warna
-Menhitung jumlah balon sesuai pengelompokan warna
-Mengenal warna.
-Mengelompokan warna
-Menhitung jumlah balon sesuai pengelompokan warna
2.Berorientasi pada perkembangan anak
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
3.Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi
sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus.
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi
sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus.
4.Berpusat ke anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
5.Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif
mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif
mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.
Contoh : Guru menyampaikan tema pembelajaran dan meminta anak untuk menywbutkan apa yang diketahuinya tentang tema pembelajaran tersebut. Misalnya Tema Binatang. Guru meminta anak menyebutkaan nama-nama binatang dan menirukam suaranya.
6.Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-
nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengembangan nilai- nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-
nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengembangan nilai- nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
7.Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
Contoh : melipat sendiri mukena setelah Sholat di Mesjid, membiasakan menyimpan sendiri sepatu di rak sepatu yang sudah disediakan, menyimpan kembali majalah atau buku di loker masing-masing.
8.Didukung oleh lingkungan yang kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik,
menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik,
menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
Contoh : lokasinya jauh dari jalan raya, ruang belajarnya bersih dan rapi, alat/media belajarnya bersih tidak memgandung bahan yang berbahaya.
9.Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan
rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan
rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
Contoh : memasukan air kedalam botol, anak bebas melakukannya dengan atau tanpa bantuan corong.
10.Pemanfaatan media belajar, sumber belajar dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.
Contoh : membuat miniatur rumah dari kardus bekas, membuat burung dari origami. Melibatkan polisi dokter nelayan petani untuk menjadi narasumber pada tema profesi.